Jumat, 21 November 2014

Mesin pengolah limbah plastik dan proses pengolahan limbah plastik yang menghasilkan uang



Mesin pengolah limbah plastik dan proses pengolahan limbah plastik yang menghasilkan uang
Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern saat ini d
an peranannya telah menggantikan kayu dan logam mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik.
Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik sampai dengan komponen otomotif. Peningkatan penggunaan bahan plastik ini mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun, sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan.
Gambar 1. Sampah plastik (sumber : www. blog.biodiesel-ua.com)

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa plastik sangat sulit terurai dalam tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik ini. Peranan para pemulung dalam mengurangi timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi meskipun ini tidak bisa menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah setempat. Untuk memudahkan pengelolaan sampah plastik pada skala rumah tangga, maka perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik, kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat.

Gambar 2. Simbol recycling plastik yang ada pada produk plastik.

Beberapa jenis plastik yaitu : · PET atau PETE, atau polyethylene therephthalate. Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Penggunaannya terutama pada botol minuman soft drink, tempat makanan yang tahan microwave dan lain-lain. · HDPE (high density polyethylene) Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit sekali resiko penyebaran kimia bila digunakan sebagai wadah makanan, bisa digunakan untuk wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah didaur ulang. · PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini memiliki karakteristik fisik yang stabil dan memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran. Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering kita jumpai penggunaannya pada pipa dan konstruksi bangunan. · LDPE (low density polyethylene) Bisa digunakan untuk wadah makanan dan botol-botol yang lebih lembek. · PP (polypropylene) Plastik jenis ini mempunyai sifat tahan terhadap kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang baik. Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas. Aplikasinya pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet, dll. · PS (polystyrene) Jenis ini mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik. Biasanya digunakan untuk wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.
Berikut ini adalah proses pengolahan limbah plastik yang menghasilkan uang

1. Pembelian barang dari pengepul plastik/pengepul rongsokan

Pembelian barang harus dilakukan sebaik mungkin & dikerjakan oleh orang terpercaya. Kita harus selalu melihat isi karung barang tersebut (disobek dg cutter), jangan sampai anda membeli kucing dalam karung. Pastikan isi barang terbebas dari sampah maupun plastik yg bukan jenis yg kita mau beli.

Contoh:
a)      Kalau kita mau bisnis gilingan plastik PET maka barang yg kita beli harus terbebas dari PVC, kerasan/himpek, dll yg bukan merupakan PET. Pastikan juga botol botol air mineral tsb tidak berisi air.
b)      Kalau kita mau bisnis gilingan plastik HDPE/PP/Emberan, maka barang yg kita beli harus terbebas dari kerasan/Himpek, dan lain lain.

Pada intinya plastik yg kita beli harus terbebas dari plastik yg bukan jenisnya. Itulah yg harus ditekankan kepada supplier/pengepul dan sudah tanggung jawab mereka utk mengeluarkan "sampah" tersebut sebelum menjual kepada penggiling.

2. Penyortiran

Penyortiran dilakukan oleh tenaga kerja yang teliti dan cekatan. Penyortiran dilakukan untuk:
a)      Memisahkan plastik sesuai dengan jenis dan warnanya.
b)      Membersihkan plastik dari label dan sampah yg masih melekat.

Penggajian karyawan sortir dilakukan dengan sistem borongan (digaji sesuai timbangan hasil sortiran).

3. Penggilingan

Setelah memisahkan plastik sesuai dengan jenis dan warnanya dan membersihkan plastik dari label dan sampah yang masih melekat kemudian dilanjutkan proses penggilingan. Dan yang paling penting adalah mesin giling yg handal adalah kunci kesuksesan usaha ini.

4. Pengeringan

Penggilingan plastik daur ulang pada umumnya dilakukan secara penggilingan basah. Plastik bekas yang masuk ke mesin giling akan dicacah sekaligus dicuci dengan air mengalir. Jadi dalam satu tahap terjadi dua proses yaitu mencacah + mencuci sehingga output yang dihasilkan adalah cacahan plastik yang bersih, bebas kotoran.
Pengeringan plastik yang sudah dicacah bisa dilakukan dengan penjemuran atau bisa juga dengan bantuan mesin pengering yang dilengkapi dengan pemanas.
Di pasaran banyak yang menawarkan mesin pengering plastik, tapi mesin yang tidak dilengkapi pemanas (heater) hanya bisa mengurangi kadar air 80 - 90% saja. Sisanya harus dijemur kembali. Repot kan???  

 5. Penjualan

Penjualan hasil gilingan plastik sangatlah mudah. Bagi anda yg masih pemula & bingung mau jual kemana, cobalah bergabung dengan berapa group plastik di Facebook dan lakukan penawaran produk anda. Pasti banyak yang berminat.
Harga jual bahan/plastik gilingan naik turun, biasanya trend nya mengikuti naik turunnya harga minyak bumi. Naik turunnya harga jual harus anda sesuaikan juga dengan harga beli anda untuk bahan baku. Anda jangan takut akan naik turunnya harga plastik, percayalah: selama masih ada kehidupan di bumi ini, plastik pasti tetap laku/laris manis.

Judul post diatas saya tulis bukan dengan tanpa alasan, karena kebutuhan akan plastik tidak akan pernah berhenti. Lihatlah sekeliling anda, banyak sekali peralatan yang kita gunakan dari bahan plastik. Begitu juga dengan bahan bakunya tersedia melimpah dari limbah/sampah yang kita buang sehari hari.


Contoh hitungan sederhana:

Harga beli plastik dari pengepul saat ini berkisar Rp 4500/kg --> harga jual setelah giling Rp. 7000/kg.
Jika anda memiliki satu unit mesin dengan kapasitas 1 ton saja/hari akan menghasilkan:

Harga beli : 1000 kg x Rp. 4500 = Rp. 4.500.000
Dikurangi penyusutan stlh giling 15% = 850 kg
Harga jual : 850 kg x Rp. 7000 = Rp. 5.950.000
Laba kotor = Rp. 1.450.000/hari

Dengan kondisi mesin yang prima anda pasti bisa produksi 6 kali seminggu atau 7 kali.
Jika bahan baku di tempat anda berlimpah, anda bisa menambah menjadi  2 atau 3 mesin sehingga keuntungannya tinggal dikali 2 atau 3.


SPESIFIKASI MESIN PENCACAH LIMBAH PLASTIK

·         Kapasitas : 100 kg/jam
·         Dimensi Mesin : 100x100x125cm
·         Power : 12 HP
·         Penggerak : System Pully
·         Cutting Size : 10 mm

SUMBER:
http://www.dedensyahruddin.blogspot.com/
















Proses Daur Ulang Kaca

Proses Daur Ulang Kaca


The Glass Recycle Process
Proses daur ulang kaca pada dasarnya melibatkan proses dasar daur ulang pengumpulan bahan daur ulang, penyortiran dan mengolahnya menjadi bahan baku dan produk baru yang menggunakan bahan baku daur ulang.

Namun demikian, ada beberapa variasi dari proses daur ulang tergantung bahan yang didaur ulang. Berikut adalah fakta-fakta lebih lanjut tentang proses daur ulang kaca setelah sampah kaca dikumpulkan.

Penyortiran

Sampah kaca terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan warnanya. Hal ini karena bahan kimia yang berbeda harus ditambahkan ke sampah kaca yang berbeda warnanya untuk menghasilkan kaca daur ulang dengan warna yang diinginkan.

Pengolahan: Memproduksi Cullet

Setelah tahap penyortiran, tahap selanjutnya dalam proses daur ulang kaca adalah penghancuran kaca limbah menjadi potongan-potongan kecil. potongan-potongan kaca Ini kemudian ditumbuk halus menghasilkan bubuk kaca yang disebut sebagai cullet.

Pengolahan: Menghilangkan Kontaminan

Tahap berikutnya dalam proses daur ulang kaca adalah memisahkan kontaminan dari cullet. Cullet tersebut dilewatkan melalui medan magnet, di mana kontaminan logam seperti tutup botol dikeluarkan dari kaca. Kontaminan lainnya seperti kertas dan plastik dari label botol diambil secara manual atau melalui proses otomatis.

Kontaminan keramik dan pyrex (kaca tahan panas) dihilangkan dari cullet melalui proses yang dikenal sebagai fine-sizing. Cullet yang telah ditumbuk halus dilewatkan melalui beberapa ayakan, memisahkannya dari residu keramik. Jika ada kontaminan keramik yang lolos melewati ayakan bersama dengan cullet, kualitas dari kaca daur ulang akan terpengaruh. Kontaminan keramik di kaca dapat menyebabkan cacat struktural.

Pengolahan: Membuat Kaca Daur Ulang

Cullet tersebut kemudian dilelehkan. cullet tersebut kemudian dapat digunakan dalam pembuatan produk kaca daur ulang seperti wadah kaca baru, botol dll.
Pengolahan: Decolorizing dan Pencelupan (Dyeing)

Untuk memproduksi kaca daur ulang yang diinginkan, kaca daur ulang harus menjalani proses decolorizing dalam proses daur ulang kaca, diikuti dengan pencelupan.

Langkah pertama dalam proses decolorizing meliputi oksidasi cullet dalam keadaan meleleh.
Untuk kaca hijau, proses oksidasi mengubah warna kaca hijau tua/gelap menjadi hijau kekuningan. Zat kimia yang dikenal sebagai mangan oksida kemudian dicampur dengan cullet untuk menjadikannya keabu-abuan. Warna abu-abu biasanya digunakan sebagai warna dasar yang penambahan pewarna atau agen lainnya yang ditambahkan untuk membuat kaca berbagai warna.

Untuk kaca berwarna cokelat atau kuning (amber), seng oksida ditambahkan bukan untuk mengoksidasi cullet kaca cokelat menjadi cullet biru atau hijau, tergantung pada jumlah seng oksida ditambahkan dan tingkat intesitas warna coklat atau kuning kaca yang didaur ulang.
Untuk kaca daur ulang bening, erbium oksida dan mangan oksida ditambahkan ke cullet untuk membantu menjernihkan semua warna dari cullet.

Beberapa pewarna yang paling umum digunakan untuk pewarnaan kaca daur ulang termasuk boraks, kalium permanganat, seng oksida, erbium oksida, kobalt karbonat, neodymium oksida, dan titanium dioksida.

Pengolahan: Membuat produk kaca daur ulang

Pada tahap terakhir dari proses daur ulang kaca, kaca daur ulang baik berwarna ataupun bening, kemudian dibentuk menjadi berbagai produk dan dijual di pasar.
Hal yang menarik tentang proses daur ulang kaca adalah bahwa kaca dapat didaur ulang sebanyak yang diperlukan, tanpa penurunan kualitas.

Sumber:

http://www.dedensyahruddin.blogspot.com/

Mesin Pembuat Briket Kayu Biomas dari limbah kayu



Mesin Pembuat Briket Kayu Biomas dari limbah kayu

Kenaikan harga BBM yang terjadi belakangan ini ternyata memberikan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat kalangan bawah. Lonjakan harga minyak tanah yang melambung tinggi hingga mencapai empat kali lipat, ditambah lagi  kecenderungan harga BBM yang semakin hari kian merangkak naik, mendorong sebagian besar masyarakat untuk mulai berpaling dari bahan bakar minyak ke pemanfaatan bahan bakar alternatif. Contohnya saja pemanfaatan briket kayu yang cukup potensial bila dikembangkan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah dan gas elpiji.

Melimpahnya sampah kayu yang sudah tidak terpakai, dan besarnya kandungan energi yang dihasilkan limbah tersebut, membuat sebagian besar warga mulai tertarik untuk mengembangkan bahan bakar alternatif berupa briket kayu dari limbah tempurung kelapa, serbuk gergajian kayu, ranting kayu, sekam padi, sabut jagung, jerami, kulit kacang tanah, bamboo maupun limbah agro lainnya menjadi energi alternatif terbarukan. Pemanfaatan briket kayu bahkan menjadi salah satu langkah tepat bagi masyarakat untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap bahan bakar fosil seperti minyak tanah dan gas elpiji, maupun pemanfaatan bahan bakar kayu secara langsung yang tingkat konsumsinya semakin hari semakin meningkat tajam sehingga membahayakan ekologi hutan.


·         Pembuatan Briket Kayu

Peralatan :

Alat yang digunakan dalam pembuatan arang dan briket adalah mesin penghancur (hammer mill) atau wood crusher, mesin pengering (pipe dryer), dan mesin briket kayu.

Bahan-bahan: :

Tempurung kelapa, serbuk gergaji, ranting kayu, sekam padi, sabut/tongkol jagung, jerami gandum/padi, kulit kopi, tangkai bunga matahari, tangkai kapas, kulit kacang tanah, limbah tembakau, limbah goni, bamboo, limbah teh dan aneka limbah agro lainnya.

Proses pembuatan :

a)      Bahan-bahan yang akan dibuat briket kayu dimasukkan ke dalam mesin penghancur (hammer mill) atau wood crusher agar supaya menjadi serbuk, kecuali bahan yang sudah berujud serbuk.
b)      Setelah menjadi serbuk, proses selanjutnya adalah pengeringan. Serbuk tadi dimasukkan ke dalam mesin pengering (pipe dryer) agar kadar air yang ada dalam serbuk tadi berkurang.
c)      Setelah dikeringkan, bahan tadi dimasukkan ke dalam mesin briket kayu untuk diolah menjadi briket. Mesin ini melakukan pengayaan dan sekaligus pencetakan menjadi briket.

·         Mesin-mesin pembuat briket dari limbah kayu

1.      Mesin penggiling atau penghancur kayu (chipper)
Mesin Penggiling atau Penghancur Kayu ( Chipper ) berfungsi  untuk menghancurkan atau menggiling berbagai macam kayu menjadi bentuk chips ( serut ).






Spesifikasi mesin penggiling atau penghancur kayu (chipper): 
a)      Dimensi : Tergantung Tipe Material rangka : Siku Atau UNP.
b)      Material pisau  : Besi Baja
c)      Material body : Plat Besi Atau Stainless Steel
d)     Transmisi : Pulley dan V-Belt
e)      Penggerak : Dinamo Atau Diesel 
f)       Kapasitas : Tergantung tipe Mesin Penggiling / Penghancur Kayu ( Chipper ) dengan kapasitas 100, 200-300, 400-500, 500-750, 750-1000 kg/jam dan lain-lain mesin penghancur atau penggiling kayu (chipper).
2.      Mesin pengering atau pipe dryer
Sistem pengeringan Mesin Pengering atau Pipe Dryer ini dengan menggunakan aliran udara panas dengan kecepatan tinggi. Dengan bantuan exhaust blower bahan yg akan dikeringkan terhisap dan mengalir bersama dengan aliran udara panasnya, yg mencapai 180 ~ 50C.
Cocok untuk mengeringkan bahan yg sensitif terhadap panas dan berukuran kecil, >-5 MM, seperti : serbuk gergaji, sekam beras, jerami gandum, batang kapas/jagung, onggok (ampas tapioka) hasil putih bersih.

Spesifikasi mesin pengering atau pipe dryer :

a)      Dimensi : 600 x 120 x 280 Cm
b)      Power : 4000, 3 Ph Watt
c)      Kapasitas (Kg/jam) : 300 ~ 400
d)     Berat : 1200 Kg

3.      Mesin pencetak Briket serbuk kayu
Mesin Pencetak Briket Arang Dan Serbuk Kayu berfungsi untuk mencetak tepung arang atau tepung kayu menjadi bentuk briket.

Spesifikasi mesin pencetak briket serbuk kayu :
a)      Dimensi : Tergantung Tipe Material
b)      rangka : Siku atau UNP
c)      Material body : Plat Besi
d)     Material pencetak : Besi
e)      Penggerak : Diesel atau Dinamo
f)       Kapasitas : Tergantung dari kapasitas 50, 100, 200, 300 kg/jam mesin briket serbuk kayu 

Hasil dari limbah kayu yaitu briket. Aplikasi briket kayu : sebagai bahan bakar kayu di restoran, rumah tangga dan pabrik


Briket berbahan limbah kayu


SUMBER :
http://www.dedensyahruddin.blogspot.com/